Keindahan alam kampung halaman sangat menyejukkan. Sederhana tanpa tersentuh modernitas yang saat ini merambah. Alam desa yang sederhana, inilah mengapa aku jadi rindu setiap kembali ke perantauan. Meskipun jaraknya tanah rantau hanya beberapa kilometer saja, namun aku rindu.
Kerinduan dimana aku dulu sangat dimanjakan dan besar dalam lingkaran yang kearifan lokalnya sangat terjaga. Rumah-rumah daun rumbia, joglo, dan limasan tanpa lantai masih banyak dijumpai lima belas tahun lalu. Mainan anak-anak bukan lagi gadget atupun mainan elektronik lainnya. Pelepah pisang,tanah liat, dan dedaunan masih menjadi primadona mainan yang indah dan penuh kreativitas anak-anak. Mainan tradisional anak-anak sangat kental dan masih banyak anak yang mau melakukan permainan itu. Jamuran, petak umpet, betengan, bola kasti, kodokan, singkongan, kelereng, boneka kayu dan daun,ayunan pelepah, mobil jeruk, wayangan, sepeda, Berburu kayu, beburu ikan, ada banyak mainan yang lupa apa namanya.
Hmm…melihat halaman rumah kini banyak berubah. Pohon belimbing yang jadi tempat nongkrong setiap siang sama teman-teman kecilku sudah ditebang. Pohon yang menjadi teman mengobrol dan banyak menggantungkan cita-cita untuk melihat indahnya dunia. Berharap dan membayangkan aku bisa melihat setiap sudut keindahan alam. Beton banyak menghias rumah-rumah tetangga yang kini berubah menghiasi desa. Jarang lagi anak-anak yang ramai didepan rumah sepulang sekolah dasar dan madrasah, kini sangat sepi. Televisi Sekarang menjadi tontonan,mainan elektronik yang sekarang jadi andalan.
Iya„, tak terpungkiri modernitas sudah menenggelamkan budaya kearifan masyarakat setempat, ada sedikit titik yang mau untuk melestarikan. Uniknya pendidikan sebagai lembaga pelestarian budaya tak pernah mengajarkan apa itu mainan tradisional dan lagu daerah anak-anak. Telinga para anak biasa didendangkan dengan lagu-lagu dewasa yang seharusnya belum waktunya.
Hhh….itu hanya sebatas lamunan biasa, bayangan masa kecil yang hadir, namun sedikit kaget dengan mainan anak-anak sekarang. Berharap desa dan budayanya akan tetap terjaga.